Kejebak Friendzone, duh yang sabar ya. Untuk sebagian orang, mereka yang lebih memilih bertahan
di status Friendzone selama bertahun-tahun itu karena sudah merasa aman dan
nyaman dengan statusnya itu, dan gak mau merubah semuanya hanya karena sebuah
perasaan yang bisa jadi itu hanya dirasakannya sendiri. Tapi ada juga yang
memilih jalan berani untuk menyatakan cintanya ke teman sendiri, meski dia
tahu, risikonya tinggi. Kalau ditolak, persahabatan akan menjadi taruhannya,
persahabatan bakal berubah seratus delapan puluh derajat, persahabatan tidak
akan sama seperti dulu lagi. Kalau pun diterima, tapi gak ada jaminan hubungan
percintaan itu akan terus selamanya, bisa aja bubar di tengah jalan. Kalau
sudah begini, pertemanan setelah percintaan akan menjadi hambar. Ya
ujung-ujungnya biasanya malah jaga jarak dan bisa jadi saling benci.
Memang sebagian
orang ada yang bisa menyimpan perasaannya dalam-dalam dan menjaganya untuk
dirinya sendiri, tapi ada juga yang gak bisa sama sekali menahan perasaannya.
Jadi kembali ke diri masing-masing aja, mau tetap friendzone atau naik ke tahap
selanjutnya. Yang pasti hidup emang pilihan dan pastinya penuh ketidak pastian.
Waktu jaman
masih sekolah, gue punya geng yang isinya beberapa cowok dan sisanya cewek.
Sering banget kita kumpul buat ngerjain tugas atau sekedar ngabisin waktu
sepulang sekolah. Kebanyakan sih waktu itu kita lebih suka ngumpul-ngumpul gak
jelas ketimbang ngerjain tugas. Dan di antara kami rupanya ada seseorang cowok
yang mencintai dalam diam. Sebutlah si cowok namanya Sugeng dan si cewek
namanya Rani. Sugeng ini udah lama banget suka sama Rani, tapi dia pendem rasa
itu sekian lama. Karena sudah gak kuat memendam rasa, suatu ketika dia mencoba
memberanikan diri untuk nembak. Dengan penuh percaya diri Sugeng nraktir Rani
ke warung Bakso Setan langganannya. Kejadiannya pas sepulang sekolah.
“Ran, kamu tau
gak. Selama ini aku memendam rasa kepadamu.” Ungkap Sugeng tulus sambil
menggigit baksonya yang segede bola tenis dengan gigi depannya yang agak tonggos.
Waktu sendok beradu dengan gigi Sugeng yang tonggos, terdengar suara ‘Tringgg….!’
Kek dua pedang beradu tajam di film-film kungfu mandarin.
“Oh, ya? Masa?”
tanya Rani enteng dan sibuk masukin sambel ke dalam kuah baksonya, kemudian
menyantapnya dengan lahap.
“Beneran, aku
sudah lama sayang sama kamu. Cuma aku gak mau persahabatan kita ini putus
gara-gara aku suka kamu.”
“Oh, ya? Masa?”
ucap lagi Rani enteng sambil menyeruput kuah baksonya yang mulai mengering.
“Jujur, ini
semua datang dari rasa hatiku yang paling dalam.”
“Oh, ya? Masa?”
katanya lagi, kali ini disertai cegukan yang membahana, yang dikira itu suara
gledek bagi pengunjung warung bakso yang lain.
“Iya, Ran. Boleh
gak aku jadi pacar kamu.” Ucap Sugeng penuh percaya diri dan berharap-harap
cemas.
“Boleh,” jawab
Rani enteng sambil melahap habis bakso kesukaannya.
“Serius, aku
boleh jadi pacar kamu?” Sugeng kegirangan, senang bukan kepalang. “Horeee….
Makasih ya, Ran. Akhirnya aku gak jomblo lagi. Selamat tinggal malam minggu
yang kelabu.” Katanya penuh bahagia.
“Eh maksud gue, bukan
‘boleh’ kamu jadian ama gue. Tapi ‘boleh’ nambah lagi gak baksonya? Gue laper
banget nih. Dan kita bagusnya temenan aja deh.”
“Gubrakkkkk…..!”
Seketika Sugeng keselek mangkok bakso dan gak bisa berkata apa-apa lagi selain
merasakan kekecewaan.
Setelah kejadian
penolakan cintanya itu, Sugeng mulai menjaga jarak dengan Rani. Dia kelihatan
lebih diam seakan-akan dunianya sudah berakhir. Kalau gue ajak ngumpul bareng,
dia pasti nanya, “Rani ikut, gak? Kalau ikut aku males ah.” Tapi untungnya,
beberapa bulan kemudian dia kembali menjadi Sugeng yang dulu, Sugeng yang ceria
penuh canda karena udah punya pacar baru, anak kelas sebelah. Adapun Rani sudah
pacaran dengan anak sekolah lain. Hubungan mereka pun kembali dekat meski gak
sedekat dulu. Seperti ada tembok tinggi yang gak kasat mata di antara mereka.
Sebenarnya wajar
aja kalau seorang teman bisa berubah jadi pacar, dan gak sedikit yang awalnya
teman malah jadi pendamping hidupnya. Hidup gak ada yang tahu kan? Memang sih,
gak ada yang salah dengan mencintai teman sendiri, tapi mengetahui apakah teman
itu menyimpan rasa atau gak kepada kita, itu lebih penting, biar gak kejadian
kek temen gue Sugeng tadi, cintanya bertepuk sebelah tangan karena dia gak
ngeliat tanda-tanda apakah si Rani juga suka. Terus gimana caranya biar tahu si
dia juga suka ama kita apa enggak? Semua itu bisa dilihat dari tingkah lakunya.
Untuk itulah gue bikin tulisan ini. Dengan baca tulisan ini, kamu juga bisa
lihat temen-temen kamu yang mana yang lagi saling suka di antara kalian. Yuk
disimak ciri-ciri teman yang jatuh cinta sama temannya sendiri.
1.
Bertingkah Aneh
Bertingkah aneh dalam hal ini bukan
berarti dia yang biasanya suka makan krupuk tiba-tiba besoknya doyan makan
beling. Atau dia yang tadinya suka naik motor tiba-tiba besoknya naik kuda ke
sekolah. Maksudnya bertingkah aneh di sini adalah teman yang tiba-tiba
tingkahnya berubah dalam waktu sekejap. Pernah gak sih kamu ngeliat temen yang
tadinya mulutnya rame banget ama kicauan tapi tiba-tiba diem ketika seseorang yang
ditaksirnya datang dan gabung untuk ngobrol bersama kalian. Atau malah temen
kamu yang tadinya banyak bicara dan jadi pusat perhatian tiba-tiba berhenti pas
kamu datang. Bisa jadi, dia itu suka dengan kamu. Orang kek gini biasanya
sedang mencoba memberikan kesan lebih pada seseorang yang sedang disukainya. Bisa
jadi, dia bertingkah aneh karena kikuk kalau berada di depan seseorang yang
dicintainya. Kikuknya bisa tiba-tiba dia gak bisa ngomong, jadi gelagapan gitu,
atau kikuknya garuk-garuk kepala ampe ketombenya rontok semua, atau juga
kikuknya dia dengan masukin kepalanya ke tong sampah di dekatnya karena malu
diperhatiin sama orang yang disukainya. Emang sih, cinta itu kadang bisa bikin
malu, canggung, kikuk, dsb.
2.
Sering Gak Fokus
Suka gak kamu ngeliat temen yang sering
gak nyambung kalau lagi ngobrol, gak nyambung di sini bukan berarti dia emang orangnya
lola, tapi kadang gak fokus sama apa yang diomongin karena perhatiannya teralih
ke yang lain. Misalnya kamu ngomongin tentang otomotif, motor-motor keluaran
terbaru tapi tiba-tiba dia ngebahas mengenai boy band Korea yang unyu-unyu padahal
sebelumnya dia gak suka sama boy band Korea. Atau dia suka asyik sendiri pas
lagi ngobrol rame-rame bareng temen-temennya. Kadang juga dia tiba-tiba diam
dan menghayal. Orang yang menyukai temannya sendiri secara tidak sadar sering
ngelamun di depan teman-temannya, matanya akan terarah ke seseorang yang
disukainya. Di beberapa kesempatan juga dia bakal curi-curi pandang, sambil
senyum-senyum sendirian. Kalau tiba-tiba dia ditanya soal, "Akar-akar persamaan
kuadrat x2 +ax – 4 = 0 adalah p dan q. Jika p2 – 2pq + q2
= 8a, maka nilai a = …." dia pasti akan gelagapan dan tiba-tiba
langsung lupa ingatan.
3.
Emosinya Labil
Untuk orang yang sudah suka banget sama
temannya sendiri tapi temennya ini gak pernah peka, biasanya emosinya gak
stabil. Misalnya kamu lagi jalan sama seorang teman dan dia lihat kamu jalan
berduaan aja. Besoknya dia bakal nanya, “Oh jadi kamu lebih milih jalan sama
dia ketimbang aku. Oh kamu lebih ngasih jajan dia daripada aku. Oh jadi kamu
milih pertemanan ini berhenti sampai di sini dan kamu memilih dia. Oh jadi kamu
memilih orang lain ketimbang temen kamu sendiri. Keh, fine…!” Nah orang begini
biasanya dia sedang cemburu kalau kamu jalan sama yang lain. Beberapa saat
kemudian, dia merubah sikapnya seolah-olah gak terjadi apa-apa barusan dan dia
langsung bilang, “Yuk, aku traktir kamu makan di Keepcih. Nanti pulangnya aku
boncengin naik naga terbaru aku ya. Kamu mau apa aja pasti aku laksanain deh,
termasuk nemenin kamu malam mingguan di bulan. Kalau kamu gak keberatan aku mau
kok jadi pendamping kamu kapan pun kamu mau.” Dan ketika semua itu kamu jawab
dengan, “Maaf terima kasih. Gak usah repot-repot.” Dia malah kembali kesal
terus bilang, “Aku ini berharga gak sih buat kamu. Aku ini sahabatmu loh.
Jangan nyakitin perasaan aku dong.” Bingung kan kenapa dia bisa begitu? Ya
karena pada dasarnya dia sayang sama kamu dan gak mau kehilangan orang yang
dicintainya.
4.
Jaga Jarak
Untuk beberapa orang yang suka menyimpan
perasaannya dalam-dalam, dia bakal menjaga jarak aman kepada temannya yang
sedang dicintainya. Dia membuat bentengnya sendiri, membangunnya dengan tinggi
dan kalau bisa ngalahin tembok sekolah atau pun tembok Cina. Orang seperti ini
lebih memilih menjadikan dia tetap temannya ketimbang harus menjadi pacarnya. Bisa
jadi orang seperti ini pernah pacaran sama temannya sendiri tapi gagal dan dia
memilih untuk gak melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya. Dia pun akhirnya
memilih untuk menyimpan perasaannya sendiri. Dulu gue punya pengalaman dengan
cewek yang dari gelagatnya aja gue bisa tebak kalau dia itu suka sama gue.
Sebenarnya gue juga suka sama dia, tapi karena gue gak mau pacaran dulu dan
fokus sama pendidikan, akhirnya gue simpen perasaan ini dan berusaha untuk
biasa-biasa aja di depan dia. Tapi entah kenapa lama kelamaan dia mulai menjaga
jarak. Dan ujung-ujungnya kami gak saling nyapa. Sepertinya dia sakit hati
karena cintanya gak segera bersambut. Akhirnya dia malah jadian sama orang lain.
Gue pun tetap menjalani kehidupan dengan status menjomblo, hikksss..!
5.
Suka Kepo dan Ngasih Kode-kode
Punya teman yang tiba-tiba berubah jadi
perhatian banget, suka kepo tentang apa aja yang kamu lakuin dan sering banget
ngasih kode-kode. Wah bisa jadi ini pertanda dia naksir kamu loh.
Dia :
“Eh, kamu sudah makan belum? Jaga kesehatan ya.”
Kamu :
“Belum. Iya, makasih atas nasihatnya.”
Dia :
“Eh kemarin kamu ke mana? Jalan sama siapa? Sedang berbuat apa?”
Kamu :
“Enggak ke mana-mana, kok. Di rumah aja, bareng nyokap dan bokap. Nonton
sinetron Ganteng-Ganteng Sering Galau.”
Dia :
“Iiiih asyiknya. Andai aku ada di sana, nemenin kamu juga.”
Kamu :
“Nggg……”
Dia :
“Eh iya, semalam aku telepon kamu kok gak diangkat sih, padahal aku mau tau
kabar kamu gimana?”
Kamu :
“Oh, ya? Emang kamu telepon jam berapa?”
Dia :
“Jam 3 pagi.”
Kamu :
“Ngggg……”
Dia :
“Eh kamu kalau tidur matanya merem atau melek, sih?”
Kamu :
“Ya merem, lah.”
Dia :
“Ih kok sama sih, mungkin kita jodoh.”
Kamu :
“…………“ -______-“!
Kenapa sih dia begitu? Dia melakukan ini
biar disangka perhatian banget, padahal bisa jadi dia malah ngeselin banget.
Tapi orang begini gak akan menyerah buat terus ngasih perhatian ke kamu sampai
dia merasa kamu benar-benar tau apa yang sedang dilakukannya adalah untuk
ngebahagiain orang yang disukainya. Tapi buat kamu yang sering kasih kode-kode
tapi respons dia gak ada, bisa jadi dia emang gak suka. Jadi jangan
terus-terusan ngarep, nanti ujung-ujungnya sakit hati dan malah jadi benci
temen sendiri.
6.
Suka Nelepon Setiap Waktu
Ciri-ciri yang terakhir adalah suka
nelepon setiap waktu. Subuh nelepon, waktu Dzuhur nelepon, saat Asyar nelepon, ketika
Maghrib nelepon, terakhir pas Isya nelepon juga. Itu nelepon apa adzan sholat
sih. Pernah ketemu temen yang entah kenapa suka banget nelponin kamu saban
waktu. Gak peduli kamu lagi jalan bareng ama dia tapi si dia tetep aja
neleponin kamu. Dan biasanya yang mau dia omongin via telepon pun gak jelas dan
gak penting-penting amat.
Dia :
“Eh, kamu di mana? Jadi kan kita nonton bareng?!”
Kamu :
“Jadi… lah, gue kan ada di samping lu begok..!”
Dia :
“Eh iya, maaf.”
Sekali waktu dia nelepon kamu dan nanya
kamu lagi ke mana.
Dia :
“Haloooo…! Kamu lagi di mana?”
Kamu :
“Lagi di Mall nih.”
Dia :
“Ihhh kamu jalan di mall kok gak ngajak aku sih.”
Kamu :
“Iye.., gue lupa.”
Dia :
“Ihhh kok kamu jahat banget sih.”
Kamu :
“Iye.., maaf.”
Pas malamnya dia nelepon lagi.
Dia :
“Haloooo..! Kamu lagi di mana?”
Kamu :
“Lagi di rumah nih.”
Dia :
“Di rumah ngapain?”
Kamu :
“Tidur.”
Dia :
“Ihhh, kamu tidur kok gak ngajak aku sih?!”
Kamu :
“…………..” -____-“!
Orang yang suka sama kita emang tingkahnya kadang aneh-aneh.
Kala waktu suka nelepon nanyain kabar, lain waktu nanyain apa udah punya pacar.
Kadang juga kalau teleponnya gak diangkat dia bakal marah keesokan harinya. Dan
dia lebih marah lagi kalau kita bilang mau jalan sama seseorang dan gak mau
ngajak dia.
Memang ya, kalau
cinta itu jatuhnya ke temen sendiri akan ada aja yang dikorbankan. Kalau
memilih cinta maka persahabatan yang akan dikorbankan, tapi kalau memilih
persahabatan maka cinta yang akan dikorbankan, kita gak bisa mendapatkan
keduanya. Semua kembali ke diri masing-masing, mau pilih yang mana itu kan
pilihan hidup.
Oke deh, sekian
aja dulu tulisan gue untuk kali ini. Semoga bermanfaat. Sampai ketemu di
tulisan yang lainnya. Tetap keren, tetap kece dan tetap jomblo…..! J