Tahun udah berganti, lembaran baru pun datang, lembaran
yang masih kosong, minta diisi sesukanya. Tapi entah kenapa hati ini masih
kosong, tak kunjung berisi, seandainya juga bisa diisi sesukanya. Ah sudahlah,
jodoh kan akan datang pada waktunya, yang dibutuhkan cuma kesabaran, inget
((((KESABARAN)))).
Setelah setahun berpisah, gue kembali lagi untuk
menulis sesuatu. Kali ini gue mengambil tema tentang perubahan. Inspirasi mengenai
tulisan ini gue dapet pas kemarin lagi naik angkot yang sepi, sesepi hati ini yang
sudah lama ditinggal pergi, dan tiba-tiba hujan gede pula, alamaaakkk..! cocok
kali untuk bergalau ria. Di dalem angkot yang tenang, gue merenung, merasakan
kerinduan sembari memandang jendela yang ditempeli titik-titik air hujan yang
deras. Kalau udah gini, bawaannya pengen banget meluk supir angkot dari
belakang, untuk sekedar mencari kehangatan sesaat #ehhh. Dari suasana seperti itu,
pikiran gue melayang ke kehidupan yang sudah gue jalani selama ini, merenung tentang
pertemanan, pekerjaan, percintaan, dan jalan hidup yang udah gue pilih. Semua
berubah seiring berjalannya waktu. Penuh suka duka emang, meski kebanyakan
dukanya. Ya tapi itulah hidup, toh kita gak bisa membuat kehidupan terus
menyenangkan.
Ada sebuah kata bijak yang selalu keinget kalau
ngelihat perubahaan yang terjadi di sekitar gue, “Tidak ada yang abadi di dunia
ini selain perubahan.” Kalimat ini begitu sederhana tapi sarat dengan makna.
Gue rasa semua orang setuju dengan hal itu. Terkadang kita merasa perubahan itu
terlalu cepat, akhirnya kita sering meyalahkan keadaan, padahal kita sendiri
lah yang tidak siap menghadapi perubahan itu. Mungkin kita bisa menunggu, tapi
perubahaan tidak akan bisa menunggu. Dan kalau kita gak siap dengan perubahan maka
kita harus siap ditelan hidup-hidup oleh kehidupan.
Banyak hal yang berubah dalam hidup, entah itu suatu
hal yang berubah menjadi buruk atau mungkin menjadi suatu hal yang jauh lebih
baik. Kadangkala kita melihat perubahan itu membawa kita ke hal yang lebih
buruk, tapi bisa jadi sebenarnya itu membuat kita menjadi lebih baik. Seperti
sebuah kegagalan, kegagalan datang bukan untuk membuat kita terjatuh lalu
terpuruk, tapi membuat kita agar bisa terbang jauh lebih tinggi lagi. Dan yang
namanya perubahan suka atau tidak suka ya harus diterima.
Di bawah ini akan gue jabarin beberapa
perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup kita, yang bisa jadi itu sudah
disadari atau sama sekali tidak kita sadari selama ini. Dan semoga dari sini
kita mulai belajar dari mana kita berada dan ke mana kita akan melangkah. Yuk
disimak.
1.
Perubahan Zaman
Yang
namanya zaman udah pasti berubah, berganti dari waktu ke waktu. Karena dia
berubah gak langsung cepat, sedikit demi sedikit, membuat kita gak begitu merasakannya.
Tapi kalau diperhatikan selama sepuluh tahun terakhir, pasti kelihatan jelas
perubahan itu terjadi. Contohnya nih, dulu kalau kemana-mana naik angkot
ongkosnya cuma 300 perak, sekarang udah 4.000. Dulu handphone yang keren yang
bentuknya kecil, layarnya monochrome, bersuara polyphonic, keypadnya imut-imut.
Sekarang handphone yang keren yang segede gaban, tampilannya berjuta warna,
tanpa keypad, suaranya pun dolby stereo. Contoh lain, sepuluh tahun lalu gue
nonton bioskop masih seharga 5.000, sekarang udah 35.000. Mungkin sepuluh tahun
kemudian, harga tiket bioskop udah jadi 100.000,-. Nah terlihat jelas kan
perubahannya. Perubahan yang bisa kelihatan lagi adalah bangunan-bangunan di
sekitar. Beberapa waktu lalu gue pulang kampung, ke Bandar Lampung. Waktu jaman
gue sekolah, kota ini masih gak begitu ramai, gak ada Mall, paling cuma ada
Plaza, yang terkenal itu Artomoro. Tapi sekarang, Mall dan Plaza udah banyak.
Belum lagi hotel-hotel baru muncul di sana-sini. Dan yang paling jelas
kelihatan, kendaraan roda empat semakin banyak, bikin macet. Padahal dulu yang
paling banyak itu angkotnya sama jomblonya #muehehehee. Begitu juga di ibu kota
Jakarta dan kota-kota besar lainnya, perubahaan itu akan lebih jelas lagi terasa.
2.
Perubahan
Fisik/Tubuh
Tubuh
manusia itu selalu bertumbuh seiring bertambahnya usia. Semakin bergantinya
usia, penampilan pun akan berubah. Coba aja lihat mantan, semakin lama kalian
gak ketemu, maka si dia akan terlihat semakin cantik #curcol. Begitu juga yang
terjadi pada diri kita, ada sesuatu yang berubah, dari perut yang tadinya six
pack, berubah jadi zero pack alias buncit, begitupun sebaliknya. Dari yang tadi
berat badannya 50kg, membengkak menjadi 85kg. Dari yang tadinya lancar bab,
jadi susah bab. Dari yang tadinya gampang lupain mantan, jadi susah lupain
mantan karena gak laku-laku #ehh. Belum lagi kalau kita ketemu temen lama yang
rupanya dia udah nikah dan berbadan dua, penampilannya pasti jelas berbeda. Gue
sendiri kalau ketemu temen lama bakal dibilang, “Ih lu udah makmur ya, badan lu
aja udah gemukan. Gak kek dulu, kurus kerempeng. Tapi ada yang gak berubah sih,
status lu, belum kawin-kawin.” -______-“! Anccaaaattttt…! Ya mau gimana lagi
sih, namanya jodoh belum ketemu.
3.
Perubahan Non
Fisik/Pola Pikir
Pernah gak merasa, "Kok pacarku berubah ya, dia gak seperti dulu lagi." Sementara si pacar bilang, "Enggak, aku gak berubah, masih seperti yang dulu." Terkadang
kita merasa bahwa gak ada yang berubah dengan pola pikir kita, tapi ketahuilah
bahwa sebenarnya itu semua berubah tanpa kita sadari. Dulu waktu pertama kali
putus ama pacar, menjadi jomblo itu suatu yang meresahkan, menyengsarakan, tapi seiring
berjalannya waktu, pola pikir kita mulai berubah. Jomblo itu menjadi suatu yang
biasa aja, karena kita mulai berpikir bahwa gak selamanya yang punya pacar itu
selalu bahagia dan yang jomblo terus sengsara, bisa saja sebaliknya. Bener kan,
mblo?. Pola pikir yang berubah lainnya adalah pola pikir yang ingin menjadi
manusia yang lebih baik, ingin menjadi manusia yang punya punghasilan gede, punya
bisnis sendiri karena bosan jadi pegawai orang lain terus. Bisa jalan-jalan ke
luar negeri tanpa harus terikat dengan pekerjaan, atau gak mau pacaran lagi
tapi pengennya langsung nikah, atau mungkin kamu gak mau jadi selingkuhan si
dia lagi, tapi maunya jadi pacar utama si dia. Nah, perubahan-perubahan
pemikiran itu akan terus berlangsung seiring bertambahnya usia dan bertambahnya
pengalaman hidup tentunya.
4.
Perubahan
Pertemanan
“Persahabatan
bagai kepompong, merubah ulat menjadi kupu-kupu.” Pasti kamu udah kenal banget
kan sama lirik lagu tadi, dan kalian juga pasti sering banget dengerin lagunya
ampe bosen. Banyak dari kita menganggap pertemanan itu akan selalu sama
bentuknya. Pertemanan itu pengennya ke mana-mana selalu bareng terus. Ke mall
bareng, ke sekolah bareng, ke kampus bareng, belajar juga bareng, sampe
dikuburnya juga bareng-bareng.
Helooouww
gaes, seiring bertambahnya usia, pertemanan itu berubah dalam bentuk yang lain,
gak akan selalu seperti yang kita inginkan sebelumnya. Teman kita akan punya
kehidupannya sendiri, mereka akan punya jalan hidup yang membuat dia akan
memprioritaskan yang lain ketimbang pertemanan. Misalnya, waktu kalian masih
pada jomblo, kalian sering kumpul malem minggu di pinggir jalan, di mall, atau
di depan ruko yang udah tutup. Kalian ngobrol ngalor-ngidul cuma buat ngabisin
waktu malming biar gak berasa kalau kalian itu jomblo. Tapi ketika salah satu
di antara kalian ada yang udah punya pacar, maka si dia akan meluangkan waktu
malam minggunya dengan pacarnya, gak lagi bersama kalian. Contoh lain adalah
ketika kalian sudah pada sibuk bekerja, maka waktu untuk berkumpul pun semakin
sulit karena susah mencocokkan jadwal bertemu. Yang satu oke, tapi yang lain
enggak karena ada tugas di luar kota. Yang dua orang setuju tapi yang lain gak
bisa karena ada pekerjaan yang gak bisa ditinggalin. Contoh yang lain lagi
adalah ketika beberapa di antara kalian sudah menikah maka pertemanan tidak
akan pernah sama seperti dulu lagi. Mereka punya kewajibannya sendiri untuk
mengurus rumah tangga dan tentunya akan sulit lagi untuk bertemu, karena mereka
punya banyak pertimbangan jika ingin meninggalkan rumah.
Tapi
meski begitu bukan berarti pertemanan itu akan terputus, pertemanan itu akan
tetap ada tapi tidak dalam bentuk yang sama lagi. Tinggal kita yang harus
merubah pola pikir yang usang itu, pola pikir yang harus diganti dengan yang
baru. Konon kabarnya, semakin tua seseorang, maka kehidupannya akan semakin
sepi. Ihhhh…., jadi gak mau tua ah.
5.
Perubahan Status
Yah,
kalau ngomongin status mah pasti gak jauh-jauh sama kata jomblo or taken. Bukan
apa-apa, sebab ini udah menjadi hal yang biasa ditemukan bagi anak-anak muda
jaman sekarang, apalagi kalau ngelihat status seseorang di facebooknya, bakal
ada yang envy atau malah mensyukuri. Kalau statusnya “pacaran” orang-orang akan
sirik, tapi kalau statusnya “Jomblo” pasti banyak yang senang karena mereka
punya teman yang senasib. Yang statusnya masih jomblo mana suaranya…..?
*kemudian para jomblo pun pura-pura gak denger*.
Buat
orang-orang yang lagi mencoba mendekati gebetannya, status di sosial media
misalnya facebook ini yang bakal menjadi acuannya, kalau “complicated” berarti
dia lagi pusing, gak mau diganggu, jangan coba-coba dideketin apalagi dipacarin,
karena bisa-bisa kamu jadi korban mutilasi yang beritanya akan muncul di
koran-koran atau acara kriminal di televisi. Kalau statusnya lagi “single” nah
ini waktunya kalian deketin dan tembak dia. Eh tapi, status di facebook gak
jaminan dia emang statusnya seperti itu ya, karena itu dunia maya bukan dunia
nyata, orang bisa menulis apa aja di statusnya, sesukanya.
Status
seseorang itu emang ada yang bertahan lama tapi ada juga yang bertahan singkat.
Seperti temen gue Udin, baru aja seminggu dia pacaran, eh minggu berikutnya
udah putusan. Ada juga temen gue bernama Yuni, statusnya dari dulu pacaran
terus selama 10 tahun tapi gak nikah-nikah. Kasihan dia, cowoknya phobia nikah
gara-gara suka lihat banyak artis yang pernikahannya gagal. Maklum aja sih, pacarnya
emang hobi nonton infotainment.
Status
ini gak melulu berhubungan dengan percintaan, tapi juga dengan urusan yang
lain, misalnya hubungan dengan pekerjaan. Ada yang dulu statusnya masih
nganggur, sekarang statusnya udah kerja. Ada yang dulu statusnya pegawai
swasta, tapi sekarang menjadi wiraswasta. Ada yang dulu statusnya orang susah,
eh sekarang berubah jadi orang kayahhh. Ya namanya juga hidup, status kan bisa
berubah-rubah, seperti roda yang berputar, hidup kadang di atas eh kadang juga ada
di bawah.
6.
Perubahan Kebiasaan
Untuk
jenis perubahan terakhir yang gue cantumin di sini adalah perubahan kebiasaan
sehari-hari. Dulu waktu sekolah, gue paling males kalau disuruh bangun
pagi-pagi, setiap dibangunin emak, gue pasti nyuri-nyuri waktu buat tidur
beberapa menit lagi. Tapi pas gue pindah ke Jakarta dan bekerja, bangun pagi
udah sebuah keharusan di kota besar ini. Udah gak ada alesan buat nyuri-nyuri
tidur kalau alarm hape udah bunyi.
Konon kabarnya,
kalau di kampung-kampung ayam yang ngebangunin manusia, tapi di Jakarta malah
manusia yang justru ngebangunin ayam. Dasar ayam yang pemalas…! Apa sebab,
karena kalau bangunnya kesiangan bakal telat ke kantor gara-gara kejebak macet
yang super parah. Kebiasaan lain adalah beberapa orang ada yang memutuskan
untuk berhenti merokok. Beberapa temen gue akhirnya memutuskan untuk berhenti
merokok karena kesehatannya udah gak seperti dulu waktu usianya masih belasan. Kebiasaan
merokok dibuangnya jauh-jauh agar tubuhnya kembali sehat, apalagi kebanyakan
dari temen-temen gue udah pada menikah, yang pastinya asap rokok bakal
berdampak buruk buat kesehatan istri dan anaknya. Kebiasaan lain adalah mulai
rajin berolahraga. Yang lain juga mulai menghentikan kebiasaan galau. Atau ada
juga yang udah menghentikan kebiasaannya yang rajin stalkingin TL mantan. Dan
tentunya masih banyak kebiasaan-kebiasaan buruk yang dihindari sementara
kebiasaan-kebiasaan baik mulai dibiasakan.
Sebenarnya masih banyak perubahan-perubahan yang mau
gue jabarin di sini. Tapi karena yang di atas aja udah panjangnya minta ampun,
dan bisa bikin kalian ketiduran, akhirnya gue putuskan untuk menuliskan 6 point
aja. Semoga aja dengan tulisan ini kita udah gak takut lagi untuk menghadapi perubahan dan gak menyalahkan perubahan yang terjadi. Tinggal kita belajar bagaimana menyikapi sebuah perubahan itu sendiri, menjadi bagian dari perubahan atau menjadi penonton sebuah perubahan. Gue harap tulisan ini bermanfaat dan membuat kita gak takut dengan
perubahan. Dan semoga aja kehidupan kita berjalan ke arah yang jauh lebih baik
lagi. Oke sekian dulu tulisan gue kali ini, sampai ketemu di tulisan berikutnya
ya. Bye semuaaaaaa…! J