Gak berasa ya kita udah di penghujung tahun 2014. Nanti
malem kita bakal lihat lagi yang namanya hiruk pikuk di jalan-jalan, di
rumah-rumah dan di langit malam tentunya. Kita bakal lihat ada banyak orang-orang
bergembira meniup terompet sambil naik motor, ada juga keluarga-keluarga berkumpul, mengisi
malam pergantian tahun dengan acara bakar-bakaran ikan, ayam, jagung. Ada jomblo-jomblo yang merayakan malam tahun barunya di rumah, memeluk guling sambil sesekali
keluar rumah sambil melihat langit yang dipenuhi kembang api. Tapi ada juga jomblo
yang mengisi malam tahun barunya dengan membakar sesuatu, seperti membakar foto
mantan, membakar barang-barang pemberian mantan, dan membakar kenangan, agar di tahun berikutnya semua kenangan itu akan pergi dan menghilang selamanya seiring bergantinya tahun.
Tahun 2015
seperti biasa akan dimulai dengan kebahagiaan, keceriaan, kegembiraan bersama
keluarga, sahabat, teman-teman. Ada yang turun ke jalan-jalan, kumpul bersama
teman, atau di rumah aja bersama keluarga. Buat yang jomblo, yang jauh dari keluarga
karena hidup di perantauan, dan juga jauh dari teman karena temannya asyik
dengan pacarnya masing-masing di malam pergantian tahun, tidur adalah pulas adalah solusi terbaik. Di setiap malam pergantian tahun
akan ada yang bahagia karena rencana-rencana besarnya di tahun lalu bisa
terwujud. Tapi ada juga yang bahagia meski tidak bisa mewujudkan harapan-rapannya
di tahun lalu, karena mereka masih bisa berharap semua rencana itu bisa
terwujud di tahun berikutnya.
Menutup pergantian tahun 2014 ke 2015, gue kembali
keinget sama beberapa kejadian-kejadian yang mewarnai tahun ini antara lain adalah
Piala Dunia 2014 yang dijuarai oleh Timnas Jerman, kemudian ada lagi pemilu
yang menguras emosi dan tenaga, membuat kita terpecah karena memiliki jagoannya
masing-masing untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Yang pada akhirnya, setelah melewati drama yang panjang, kita memiliki Presiden dan Wakil Presiden yang baru, Ir. Joko Widodo dan Drs. M.
Jusuf Kalla. Sorak sorai menyambut presiden baru pun menggema ke seantero
negeri. Kegembiraan itu berlanjut dengan kinerja beberapa menteri yang memperlihatkan hasil yang
positif,, yang memberikan angin segar akan perubahan di negeri ini meski
kenaikan harga BBM membuat banyak orang menggerutu kepada pemerintah.
Setelah sorak-sorai kebahagiaan mengisi tahun ini,
kejadian tragis menghujam silih berganti, Longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, yang
terjadi pada tanggal 12 Desember 2014, pukul 17:30 menimbun puluhan rumah dan memakan
korban jiwa yang gak sedikit. Belum duka Banjarnegara itu berakhir, terjadi
banjir besar di Bandung dan beberapa daerah di negeri tercinta kita ini. Berselang
dua hari setelah memperingati 10 tahun Tsunami Aceh, pada pagi hari terdengar kabar
hilangnya kontak sebuah pesawat komersial. Media online, media sosial dibanjiri
oleh kabar tentang hilangnya pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501,
yang terbang dari Surabaya menuju Singapura pada hari minggu tanggal 28
Desember, pukul 7:15..
Segera duka kembali menyelimuti negeri ini. Televisi
nasional tak henti-hentinya memberitakan akan hal ini. Mempertontonkan
kesedihan para keluarga penumpang yang menunggu kepastian kabar keluarga
mereka. Seluruh tim pencari dikerahkan untuk menemukan pesawat yang hilang
kontak dan diperkirakan jatuh di dekat Bangka Belitung. Perkiraan penyebab jatuhnya
pesawat pun bermunculan, namun yang paling banyak diberitakan adalah karena gangguan cuaca.
Untungnya, dua hari setelahnya, tepatnya kemarin tanggal
30 Desember, titik terang itu hadir meski sudah dipastikan pesawat itu
tenggelam di sekitaran Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Kita cukup beruntung
(kalau ini bisa dibilang beruntung karena tidak sedikit pesawat yang hilang bisa ditemukan dalam waktu yang relatif singkat.) pesawat Air Asia bisa ditemukan dengan
cepat, dengan begitu, keluarga penumpang tidak perlu berlama-lama menunggu dalam ketidak
pastian, meski kepastian yang mereka dapatkan jauh dari apa yang mereka
harapkan.
Tahun 2014 memang tahun kelam bagi dunia penerbangan
di dunia. Tentunya kita masih ingat dengan kejadian yang terjadi pada maskapai
penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang hilang awal Maret yang lalu, dan
sampai hari ini belum juga ditemukan keberadaannya. Selain itu pesawat Malaysia
Airlines yang lain bernomor MH17, terbang dari Belanda menuju Malaysia,
ditembak di perbatasan Rusia dan Ukraina. Jelas ini menimbulkan kecaman,
menimbulkan duka bagi kita semua. Dan kejadian lain yang mengisi tahun 2014
adalah masih belum berakhirnya konflik di Palestina, penyanderaan di sebuah
kafe di Sydney dan penembakan oleh teroris di sebuah sekolah di Peshawar yang
menewaskan banyak anak kecil.
Saat ini negara kita masih berduka akan kejadian
longsor di Banjarnegara, banjir di beberapa daerah, dan kecelakaan yang menimpa
Air Asia. Tapi terlepas dari itu semua, Indonesia harus bangkit dari semua
musibah yang dialami. Mungkin inilah cara Tuhan agar kita bisa saling bersatu,
mengesampingkan perbedaan baik itu agama, suku, ras dan golongan. Dan kejadian ini
adalah tempat kita bercermin atas semua apa yang sudah kita lakukan selama ini.
Semoga saja, di tahun 2015, tidak ada lagi orang-orang
yang mengatas namakan agama sebagai pembenaran untuk menyerang orang lain. Tidak
ada lagi perpecahan dua kubu buntut dari pemilihan presiden. Tak perlulah lagi
ada saling hujat, saling fitnah, merasa benar sendiri, yang dibungkus dengan
dalih “mengkritik”. Saatnyalah kita bekerja, mengutamakan
persatuan dan kesatuan agar negara kita dijauhkan dari segala musibah. Hilangkanlah iri dengki, mari kita bangun negeri ini. Akhir
kata, mari kita tutup tahun 2014 ini dengan memiliki harapan yang baik di tahun
2015.
Selamat jalan 2014, selamat datang 2015. Selamat Tahun
Baru…!
Doa jomblo ya selalu bahagia di tahun baru. Nggak masalah pasangan datang kapan, atau mencari tepat waktu karna dikejar usia dan gengsi. Tapi lebih baik hadir saat bahagia dan di waktu yang tepat. Siap berusaha keras lagi berkarya. Aamiin.