Jomblo, Please Don’t Cry



Hore malam minggu datang lagi, malam yang sangat ditunggu-tunggu bagi mereka yang punya pacar. Lalu bagaimana dengan Jomblo. Ah, jomblo mah gak usah dipikirin, kami bisa mikir sendiri kok. Sebagai jomblo senior, yang sering dipanggil Jomtuari (Jomblo Tua Sendiri). yang udah ngerasain asam garam sendirian setiap malam minggu, selama bertahun-tahun, gue gak begitu memusingkan dengan apa itu malam minggu. Bagi gue malem minggu itu sama aja dengan malem-malem yang lain. Everyday is malming bagi gue. Karena gue bisa berkencan setiap malam dengan kesendirian. :’(
Jomblo itu paling dekat ama yang namanya kesendirian, ke mall sendiri, ke sekolah sendiri, makan sendiri, boker juga sendiri. Kasihan banget ya? Di balik kesendiriannya itu, seorang jomblo adalah tipe orang yang mandiri, yang ke mana-mana berani sendirian, gak ngemis-ngemis pacar minta ditemenin. Yang kalau mau makan gak perlu nunggu ucapan selamat makan. Yang kalau mau tidur tinggal tidur sesukanya, gak perlu ngambek dan gak mau tidur kalau si pacar lupa ngasih ucapan selamat tidur. Jomblo itu hebat kan? *sisiran*


Bagi jomblo, kesendirian itu adalah sebuah kenikmatan tersendiri yang jarang bisa dirasakan sama orang yang lagi pacaran. Misalnya, nonton bioskop sendirian itu nikmat, soalnya gak perlu risih kalau diajak ngobrol sama pasangan pas lagi adegan seru-serunya. Sendirian itu bikin pikiran tenang ketika kita sedang makan di kafe favorit, karena gak mesti takut uangnya kurang karena ngajakin pacar yang makannya banyak. Terus menjadi sendirian itu enak karena gak ngongkosin pacar kalau lagi jalan ke suatu tempat. Enak kan hidup sendiri, bebas seperti burung yang bisa terbang kemana aja. Lihat deh matahari, meski sendirian dia masih bisa bersinar terang. Kenapa mesti malu kalau masih sendiri, bersinarlah terang benderang. Jadi buat kamu yang punya pacar, udah bubaran aja. *ketawalicik*
Tau gak sih banyak hal loh yang menyebabkan kenapa seseorang menjadi jomblo dan terus menjomblo. Menurut penelitian kecil-kecilan yang gue buat, menggunakan metode sampling random anomali statistika. Dikumpulkan dari hasil eksit poll, dengan persentase margin error 0,02%, #halahhh. Gue menyimpulkan orang-orang menjadi jomblo karena hal-hal sebagai berikut.

1.      Jomblo Karena Terpaksa
Orang yang menjadi jomblo karena terpaksa ini disebabkan oleh larangan orangtua. Biasanya mereka menjadi jomblo karena ada peraturan dalam keluarga yang menyatakan bahwa si Cewek gak boleh pacaran kalau usianya belum sampai 25 tahun, sementara si Cowok gak boleh pacaran kalau belum punya kerjaan tetap, belum punya mobil sendiri dan rumah sendiri. Atau mereka dilarang pacaran oleh orangtua karena harus fokus pada pendidikan. Atau mungkin juga mereka gak boleh pacaran karena sudah dijodohkan. Atau bisa jadi mereka dilarang orangtuanya pacaran karena mereka sesama jenis. #lohh
Kadang kita merasa orangtua kok kejam banget ya, masa udah gede gak boleh pacaran. Orangtua sebenarnya bukan kejam, mereka sayang sama kamu. Mereka gak mau kalau anaknya pacaran dan tiba-tiba putus terus kamu uring-uringan di kamar, gak mau makan kecuali di mekdi atau keepcih. Terus kamu gak mau tidur kalau gak ditemenin. Ribet kan? Buat kamu yang menjomblo karena terpaksa, gak usah sedih sebab bisa jadi itu jalan yang terbaik buat kamu, ya nikmati aja.

2.      Jomblo Karena Keadaan
Kamu tahu kan istilah teman makan teman atau istilah bang Mansyur. S yaitu Pagar Makan Tanaman. Nah banyak juga loh yang jadi jomblo karena hal ini, menjomblo karena pacar tercintanya ditikung teman sendiri. Atau mungkin kamu ditinggal pergi gitu aja ama pacar tanpa ada alasan yang jelas, padahal kamu lagi sayang banget ama dia. *pukpuk. Buat kamu yang pernah ngalamin hal ini, pasti tahu gimana sakitnya, sakitnya tuh di sini. *nunjukhati* 

Memang, kita gak tahu kapan kisah cinta itu akan berakhir, bahkan kita gak akan pernah tahu apakah akan berakhir manis atau malah berujung tragis.
Jomblo jenis ini biasanya dia gak akan mau nyari pengganti dalam waktu yang dekat, mereka akan terus menjomblo sampai bayang-bayang sang mantan memudar. Mereka adalah orang-orang yang gak bisa move on begitu saja karena perpisahan yang dialaminya gak wajar. Persis seperti hantu yang penasaran karena matinya gak wajar. Hihhh..!
Tapi jangan khawatir, jomblo macem ini akan kembali berpacaran jika berhasil menemukan gebetan yang lebih baik dari mantannya.
  
3.      Jomblo Karena Nasib
Kasihan banget deh yang menjomblo karena nasib. Biasanya Jomblo jenis ini disebabkan karena seringnya ditolak gebetan. Entah karena dia kurang ganteng, entah kurang tajir, entah mungkin karena kurang baik. Aneh ya, kurang baik ditolak gebetan, terlalu baik juga jadi alasan kenapa seseorang diputusin pacarnya. Itulah nasib, sebesar apa pun usaha kita, dan setekun apa pun perjuangannya, kalau nasibnya lagi kurang baik yang akan tetap jadi jomblo.
Tapi tenang aja sobat, itu kan nasib, bukan takdir. Dan nasib itu bisa diubah. Jangan menyerah. Kalau pepatah Cina mengatakan, jatuh seratus kali, bangkit seratus satu kali. Gue yakin, kalau kamu terus mencoba, keberhasilan pasti menghampiri. SUPEERRR SEKALIIII...!

4.      Jomblo Karena Pilihan
Nah kalau yang ini, gue yakin semua orang pasti ngakunya menjomblo karena pilihan, padahal dia menjomblo karena pacarnya ditikung teman. Tapi memang ada loh yang menjomblo karena pilihannya. Dia menjomblo karena fokus sama kerjaan, fokus sama impiannya sehingga gak mau diganggu ama hal-hal lain. Biasanya mereka ini orang yang workaholic, orang yang mabok sambil bekerja. Eh bukan ding, mereka ini orang yang gila kerja, yang mementingkan pekerjaan ketimbang statusnya. Bagi mereka pacaran itu nomor 231124733 sekian.. sekiann...! Dan biasanya orang-orang seperti ini ada banyak di kota-kota besar seperti Jakarta. Mereka bukannya gak mau pacaran, tapi mereka punya prinsip, jodoh itu pasti bertemu. Aseeekkk...!

       Menjadi jomblo itu seharusnya disikapi dengan takaran yang pantas, sebab gak semua jomblo itu suka galau, gak semua jomblo itu selalu sedih, gak semua jomblo itu selalu kesepian. Ada juga yang jomblo tapi selalu bahagia, ada juga yang jomblo tapi berprestasi, ada juga yang jomblo malah bisa bikin sensasi. Ya itu kembali ke orangnya masing-masing.
        Menjadi jomblo memang identik dengan kesendirian, tapi banyak hal loh yang bisa kalian lakuin saat dalam kesendirian, misalnya menyalurkan hobi koleksi foto mantan atau memulai usaha penjualan hadiah dari mantan via online untuk menambah pundi-pundi rupiah. Mengisi waktu kesendirian dengan nemenin emak ke pasar juga bisa dilakuin dan masih banyak lain. Kalau gue sih menikmati kejombloan ini dengan rajin baca, baca kumpulan SMS mantan misalnya. #ehhh, bukan ding. Gue biasanya mengisi kesendirian dengan membaca buku-buku, traveling, nulis dan sebagainya. Tapi seringnya sih nemenin emak nonton sinetron ganteng-ganteng manusia harimau.


Meski gue udah jomblo seabad, sampai hari ini gue sering banget ditanya mengenai status gue yang masih memegang teguh kejombloan. Penyebabnya apalagi kalau bukan teman-teman sebaya yang udah pada punya pacar bahkan ada yang memiliki anak dan istri.

“Blong lu kok Jomblo terus sih?”
Dengan gagah gue jawab, “Jomblo itu pilihan, Kawan.”
“Lu mah bukan jomblo itu pilihan, tapi puluhan.”
Gue pun heran, “Loh kok puluhan?! Maksudnya?”
“Iya, puluhan. Puluhan yang nolak.”
“Anjirrrrr….!” -________-

 Terus di lain waktu gue ketemu temen yang udah punya pacar. Dan dengan sombongnya dia menggandeng pasangannya di depan muka gue.
“Eh, Blong. Lu gak punya pacar?” tanyanya seakan menyindir.
“Sorry ya, gue milih untuk menjomblo.”
“Kenapa?”
Gue pun menjawab dengan bijak, “Karena bagi gue, jomblo itu KECE.”
“Iya sih KECE. tapi KECEPIAN….! HAHAHAHA…!”
“Ohhh, SHITTT….!” -_______-


Kemudian di malam minggu setelahnya, gue belanja kuaci di warung depan rumah.
“Eh, Blong. Malam minggu di rumah aja. Gak malmingan?” tanya pemilik warung beranak dua belas.
“Gak, ah. Jadi jomblo itu kan FREE.” Ucap gue bangga. “Kemana-mana bebas.”
“Iya, FREE. Tapi FREEHATIN…..!!!!!! HAHAHAHA….!”
“FAKKKKK….!”  -_______-


Meski gue sering diledekin karena status jomblo yang akut, tapi gue gak pernah patah arang atas pilihan hidup yang gue ambil. Gak ada kata menyesal sedikit pun. Siapa sih yang gak mau punya pacar, siapa sih yang mau terus-terusan sendiri. Bagi gue, semua itu ada waktunya, ada saatnya. Dan mungkin, saat ini belum waktunya gue memiliki pasangan hidup dan belum saatnya berdampingan sama perempuan kemana-mana. Gue pernah belajar bahwa buah matang di pohon jauh lebih manis daripada buah yang matang karena karbitan. Dan gue gak mau memaksa-maksa punya pacar tapi endingnya malah gak bahagia. Keren banget kan kata-kata gue...! Mueheheee..! *sisiranlagi*
Menjadi sendirian atau menjomblo adalah sebuah fase yang akan, pernah, atau sedang dilalui oleh setiap manusia di muka bumi ini. Menjadi sendirian adalah bagian dari hidup manusia. Itulah sebabnya bagi kamu yang jomblo, kenapa mesti sedih, terus naik di atas genteng, liat bulan kemudian ngelus-ngelus pala kucing. Lihat di sekelilingmu, masih banyak yang jomblo tapi bisa bahagia. Lagipula kenapa merasa kesepian hanya karena gak punya pacar, toh masih ada adik, kaka, ibu, ayah, teman yang selalu menemani. :)


Ada saatnya kita menjomblo dan ada saatnya kita berdua, kemudian mendua, lalu kembali ke siklus awal, menjadi jomblo lagi. Suatu saat jomblo akan punya pacar, yang punya pacar akan menjomblo. Hidup itu berputar sobat, jadi gak perlu malu dan sedih karena harus sendiri. Nikmati saja kesendirian ini karena orang yang punya pasangan pun ingin merasakan kesendirian seperti yang kamu punya. Jadi kenapa mesti malu dan sedih kalau hidup menjomblo. Jomblo itu adalah pilihan dan menjadi jomblo bahagia itu adalah  keharusan.
Semoga kalian yang lagi-lagi menikmati malam minggunya dengan kesendirian, gak usah sedih, hadapi semuanya dengan senyuman. Ingat kalimat ini “Jomblo, you’ll Never Walk Alone.”